Jumat, 26 Oktober 2007

17 Agustus part II

Setelah berfoto2 selama krg lebih 15 menit…aku dengan sigap, gagah berani pantang menyerah, berjalan bergegas menghampiri Pendy si penunjuk jalan yang sedang asik bercengkrama dengan ibu2 penjual kerang. “Mas..masa cuman gini doank?? Kmana gitu kek…skitaran sini msh ada banyak pantai kan?”
Kebetulan maret kemarin anak2 IEC pd maen ksini juga, dari fotonya sih kliatan bagus pemandangan lautnya…tapi obtiously tu bukan Sadeng, masih se area juga.
Dengan didukung teman2 di belakangku yang mengangguk dan mengiyakan setuju…akhirnya dicapailah keputusan untuk cepat2…meninggalkan Sadeng…dan….
Melajulah lagi kita semua ke….

WEDIOMBO
Lagi-lagi…karcis parkir jadi masalah…si calon ibu muda Lela sampe bela2in maju paling depan berdebat dengan sepasang bp ibu tk parkir. Pengalaman di pintu masuk Sadeng menjadikan kita lebih njlimet…selektif…antisipatif…sekalipun hanya karcis parkir. Heheh….Ayolah…
Welcome to Wediombo.
Lumayan…tapi sayang masih sepi pengunjung. Warung2 yang sudah berdiri dibiarkan terlantar, MCK sama sekali ga ada, tempat ibadah tidak terurus. Tampaknya orang2 yang berjualan disini merasa rugi kali, habis emang sepi banget. Jadi mereka biarkan warung2 itu tak berpenghuni. Air sedang surut…jadi bibir pantai terlihat banyak banget hewan2 laut…macam…bintang laut…landak laut…semacam ular juga ada…kerang…dsb…(ga tau apa namanya)
Karena itulah kita sama sekali ngga bisa menyentuh air…soalnya kita harus melewati alias nginjak2 binatang2 laut itu yang ngga tau bahaya pa ngga kalo tiba2 aja kita digigit. Jadi lebih amanya kita main di pinggir aja. Kan lucu kalo 3 jam perjalanan akhirnya kesengat ubur2. Sesekali kulihat spongebob (spon) malang yang tampaknya terdampar juga dengan kerang2. heheh…
Marlia dengan kecerianya yang gegap gempita…bersorak melihat kulit kerang di hamparan pasir putih, menyodorkan aku tas plastic “ masukin sini mbak, buat oleh”
Akhirnya…kita berjalan menyusuri bibir pantai sambil sesekali memungut kulit kerang yg terlihat bagus…(kaya pemulung aja kita ni)

Ratusan kali kita berfoto, tapak kaki terslimuti butir2 pasir, kantong plastic penuh dengan kulit kerang. Matahari mulai turun…setelah solat ashar…saat itulah akhirnya kita beranjak dari hangatnya pasir putih…
Mulai lagi…Jalan berkelok dan menanjak lagi, angin malam mulai menusuk tulang, deru motor kami ber 10 memecah kesunyian…tiba di solo dengan kelelahan terpancar dari wajah km masing2...terobati dengan sepincuk nasi liwet di Bundaran Solo Baru…
Aku pulang dengan membawa kenangan.....dan….kulit kerang…. J

Tidak ada komentar: